Senin, 07 Desember 2015

platinum

filosofi platinum dan hubungannya dengan generasi selanjutnya



PLATINUM

Banyak orang menganggap bahwa Platinum adalah emas putih, padahal anggapan seperti itu sangat salah. Emas merupakan elemen kimia dengan nomor atom 79 yang memiliki symbol Au, berasal dari bahasa latin, Aurum yang artinya bersinar terang. Emas murni berwarna kuning mengkilat, jika emas murni tersebut dicampurkan dengan Palladium, atau dalam bahasa populernya logam alloy, maka ia akan menampilkan evek visual berwarna putih. Nah itu yang di sebut dengan emas putih. Sedangkan platinum sendiri adalah jenis logam yang Kira-kira 12% lebih padat dibanding emas untuk per 1g/cm3. Logam golongan ini merupakan golongan logam terlangka yang bisa ditemukan di lapisan bumi. Sekitar 2-10 ton bijih besi diperlukan untuk mendapatkan 1 ounce Platinum murni.
Platinum adalah suatu logam yang berwarna keperakan dan menyilaukan mata serta tahan terhadap korosi. Platinum biasa digunakan untuk peralatan laboratorium (contoh: elektroda), termometer platinum, peralatan kedokteran gigi, perhiasan, persenjataan, dan sebagai aplikasi katalis bersama-sama dengan rhodium dan paladium untuk mengontrol emisi gas buang [sumber: Wikipedia].
Walaupun Emas dan Platinum sama sama tidak mudah teroksidasi, atom platinum bersifat lebih kalalytic dibanding atom emas. Sebuah lapisan emas, jika tergores (tergores disini dalam arti mikro, bukan goresan yang kasat mata), atom-atom emas ini akan benar-benar hilang, meninggalkan daerah kosong yang tidak ditempati oleh atom emas. Goresan mikro pada emas putih, jika dibiarkan kelamaan, akan menimbulkan efek kuning kumal yang kasat mata. Beda halnya dengan platinum. Jika sebuah lapisan platinum tergores (secara micro), atom- atom nya tidaklah benar benar hilang, namun cuma bergeser tempat. Artinya, atom platinum masih ada. Inilah alasan, setelah beberapa lama, sebuah perhiasan emas perlu disepuh kembali agar tetap kelihatan mengkilat seperti baru. Untuk menyepuh emas, diperlukan logam tambahan, sesuai dengan jenis emas apa yang anda miliki.
Dalam proses penyepuhan ini (dalam kimia disebut elektroplating), kita benar- benar menambahkan atom baru ke emas tersebut. Biasanya, emas putih akan disepuh dengan nikel atau rhodium. Berbeda dengan platinum yang tidak perlu disepuh. Perhiasan platinum yang terlihat tidak kinclong lagi, cukup dibawa ke toko/ahli perhiasan. Disana, si ahli perhiasan cuma akan mem-polish/burnish platinum anda, tanpa menambahkan bahan lain ke perhiasan platinum anda. Karena sifat inilah, platinum menjadi lebih favorit dibanding emas.
Platinum merupakan logam yang sangat langka seperti halnya logam berharga lainnya. Logam ini ditemukan di Afrika Selatan, Rusia, Kanada, dan juga negara-negara lainnya. Setiap tahunnya hanya beberapa ratus ton yang diproduksi dari berbagai negara tersebut. Hal inilah yang menjadikan harga Platinum sangat tinggi. Pada tanggal 8 November 2012, harga platinum ditutup dengan harga USD 1538 per ons (USD 54,25 per gram) atau Rp14.787.870 per ons (Rp521.626,76 per gram) dengan asumsi 1 dollar = 9615 rupiah [sumber:Kitco]. Perhiasan emas memang lebih murah, namun biaya pemeliharaannya akan jauh lebih besar dibanding perhiasan platinum. Jadi, jika uang anda berlebih, memang lebih baik membeli perhiasan platinum.
Hubungan platinum dengan generasi bangsa kita yaitu bahwa diharapkan generasi penerus bangsa dapat menjadi PLATINUM. Sesuatu yang berharga dan mempunyai nilai yang tinggi, dan tidak karat. Dan platinum jika tergores secara micro atom-atomnya tidak akan hilang hanya berubah tempat. Keunggulan platinum tersebut kita dapat maknai untuk generasi penerus bangsa menjadi generasi yang mempunyai harga tinggi kemudian bernilai, tidak mudah putus asa dan tidak mudah terkontaminasi dengan pengaruh-pengaruh negative dari luar. Memiliki ketahanan yang kuat untuk tidak mudah terpengaruh. Kemudian memiliki ilmu yang dimana ilmunya tidak akan hilang meski tergores sedikit pun. Jiwa dan raganya kuat dan tidak mudah tergoyahkan sedikitpun.
Begitu pun dengan guru berikutnya yang sebagai pengganti guru-guru sebelumnya yang diharapkan dapat menjadi generasi platinum dan pembentuk generasi platinum. Guru yang mampu merubah pemikiran yang tidak mampu membuat anak berkembang. Guru yang percaya diri, yang mampu menghadapi tantangan yang menimpanya untuk membagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat untuk peserta didiknya. Guru yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan hati yang seperti platinum yang tidak akan karat atau terpengaruh oleh apapun, dan memiliki jiwa dan raga yang kuat sebagai pembentuk generasi platinum perikunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar