Selasa, 15 Desember 2015

Keistimewaan Shalat Sunnah

1. Keistimewaan sholat sunnah tahajud

Sholat yang dikerjakan pada sepertiga malam terakhir setelah bangun tidur. Sholat tahajudmemiliki banyak keistimewaan dan manfaat yang luar biasa seperti:

Orang yang shalat tahajud akan dibangkitkan Allah dalam di tempat yang terpuji.Orang yang shalat tahajud adalah orang yang disebut oleh Allah sebagai muhsinin dan berhak mendapatkan kebaikan dari-Nya serta rahmat-Nya.Orang yang shalat tahajud dipuji Allah dan dimasukkan kedalam kelompok hamba-nya yang baik-baik.Kepada Orang yang shalat tahajud, Allah bersaksi atas mereka bahwa mereka adalah orang yang beriman.Allah membedakan Orang yang shalat tahajud dengan yang tidak secara jelas dan bahwa mereka berbeda dengan lainnya

2. Keistimewaan Sholat Tarawih dan Sholat Witir

Bagi siapa saja seseorang yang mengerjakan dan melakukan sholat sunnah yaitu shalat tarawih dan witir dengan keikhlasan semata mata karena iman kepada Allah SWT dan mengharapkan ridho-Nya, maka seseorang tersebut akan mendapatkan beberapa keutamaan juga pahala yang sangat besar dari Allah SWT. Karna dalam shalat sunnat tarawih dan witir itu tersimpan beberapa keutamaan juga pahala yang begitu besar, yang telah diterangkan oleh sabda Rasulullah SAW yang artinya :

“Sesungguhnya Allah Azza Wa jalla mewajibkan puasa ramadhan dan aku menyunahkan shalat (malam) pada bulan ramadhan (Shalat Tarawih). Oleh karena itu, siapa yang berpuasa dan melakaukan shalat malam karena iman dan mengharapkan keridhaan Allah, maka ia akan bersih dari segala dosanya sebagaimana pada waktu ia dilahirkan oleh ibuny.” (HR Imam Ahmad, Nasai dan Ibnu Majjah dari Adur Rahman bin Auf)

3. Keistimewaan sholat sunnah hajat

Sholat sunah yang dapat dikerjakan kapan saja kecuali setelah sholat shubuh dan setelah sholat azhar. Sholat hajat yang bertujuan agar segera dikabulkannya hajat yang ia minta kepada Allah maupun kepada lainnya tetapi tetap hanya kepada Allah tempat memintanya. Keutamaan shalat hajat adalah:

Shalat hajat seribu kebutuhan, telah diriwayatkan dari Muhammad bin Darsubah, beliau berkata; “Saya telah melihat di dalam kitab Imam Syafi’i r.a. di dalam tulisannya bahwa shalat hajat tidak ada bandingannya bagi seribu kebutuhan (hajat), telah diajarkan Nabi Khidhir kepada sebagian hamba Allah. Yaitu shalat dua rakaat, kemudian pada rakaat pertama membaca Fatihatul Kitab (surat Al-Fatihah) sekali dan surat Al-Kafiruun sepuluh kali. Lalu, pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan (setelahnya) membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali. Setelah salam, kemudian sujud. Pada waktu sujud tersebut, bacalah shalawat kepada Nabi saw sepuluh kali dan membaca sepuluh kali.

Tercapainya semua hajat atau keinginan, dalam kitab Hasyiyatu Ibnu ‘Aabidiin, disebutkan bahwa di dalam shalat hajat, pada rakaat pertama dibaca surah Al-Fatihah dan ayat Kursi tiga kali kemudian pada tiga rakaat sisanya dibaca surah Al-Fatihan dan Al-Ikhlash, Al-Falak, dan An-Nas satu kali. Maka itu sebanding dengan Lailatul Qadr . Guru-gurunya melaksanakan shalat ini, dan tercapai seluruh hajatnya.

4. Keistimewaan sholat sunnah – shalat dhuha

Merupakan sedekah dari anggota tubuh, “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (bacaan subhanallah), adalah sedekah setiap tahmid (bacaan alhamdulillah), adalah sedekah, setiap tahlil (bacaan lailahaillallah), adalah sedekah, setiap takbir (bacaan Allahuakbar), adalah sedekah menyuruh kebaikan, adalah sedekah mencegah dari kemungkaran adalah sedekah dua rakaat sholat dhuhadiberi pahala” (HR Muslim).Mendapatkan Ghanimah (keuntungan) yang sangat besar, “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)Diberikannya rumah di surga, “Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)Mendapat kecukupan akan kebutuhan, “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).Mendapatkan pahala senilai pahala umroh, “Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).Mendapatkan ampunan dosa-dosanya, “Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar